How To Be Bad Parents
Tulisan ini hanya menceritakan atau menjelaskan ataupun bahwa bad parents itu are really exist. Barangkali memang alangkah baiknya buat yang sedang otewe parents wannabe harus lebih besar lagi menaruh awareness tentang ini. Karena banyak orang juga yang sudah terbunuh dari dalam terutama dari family mereka sendiri, sebelum dihantam di luar. Dan lagi, barangkali juga tulisan ini juga tidak akan relate dengan mereka yang besar dalam family goals.
Ini juga beberapa kesimpulan secara garis besar yang sudah aku rangkum dari hasil cerita kian kemari terutama dengan mereka yang punya family situation yang kurang lebih sama dengan apa yang dibahas dalam postingan ini. Maybe other people don’t realize how bad they are at being parents. because their children are bearing it. Jadi, bagaimana caranya menjadi bad parents?
- Berbohong itu soal yang gampang
Ini asli banyak banget yang pernah saya temui bahwa banyak sekali parents yang sering bohongin anaknya entah itu karena udah lelah, jengkel atau biar ga banyak nanya lagi. Contohnya sering janjiin es krim, atau mainan, ataupun barang-barang kesukaan. Apalagi kebiasaan ini sudah dimulai sejak anaknya masih kecil. Ya alhasil kalau anaknya sudah tumbuh besar dan dewasa ini akan menularkan kebiasaan yang sama juga untuk anaknya nanti. Dan ini menurutku salah satu rantai kebiasaan yang sulit untuk diputus.
(baca juga Stop Comparing Yourself With Others)
- Motivasi yang menghancurkan
Pasti banyak juga yang pernah dibanding-bandingkan antara satu dengan yang lain, entah itu dengan saudara sendiri, anak tetangga atau anak pejabat. Menceritakan kemampuan dan kelebihan orang lain tidak melulu itu akan menjadi sebuah motivasi. Banyak parents di luar sana berharap pada anaknya untuk output yang sama atau bahkan lebih, tapi tidak tahu menahu bagaimana input yang telah mereka berikan.
- Kaya cibiran dan miskin apresiasi
Menganggap hal-hal baik yang pernah dilakukan anaknya itu tidak ada. Bagaimana si anak mau memberikan hal-hal besar, prestasi-prestasi yang hebat sedangkan untuk hal-hal kecil saja tidak ada apresiasi yang di berikan. Mungkin kita sering lihat bahwa banyak mereka yang tidak dapat percaya diri untuk berada di luaran sana, dan bisa jadi ini adalah salah satu penyebab utamanya.
- Pilah pilih dan tidak adil
Merasa anak yang paling besar paling pintar? Atau paling bijaksana? Maka akibatnya anak yang paling kecil akan merasa bodoh dan tidak percaya diri. Hanya mendengarkan dan membenarkan yang paling kecil, maka yang besar akan lebih tertutup dan selalu merasa bersalah.
(pouch make up multifungsi, warnanya lucu-lucuk! Klik di sini!)