cegerigitaga

Kenapa Mau Menikah?

Share this:

Kenapa Mau Menikah?

Kenapa mau menikah? – Pertanyaan “kenapa mau menikah?” di usia yang sudah lebih dari seperempat abad ini menjadi pertanyaan yang tidak dapat lagi untuk dihindari. Dan pastinya ada banyak alasan dan jawaban dari setiap orang yang ditimpa dengan pertanyaan ini.

Saat ini pasti kita juga sudah sama-sama tahu bahwa keputusan menikah juga tidak bisa diputuskan dengan waktu yang singkat apalagi terburu-buru. Setiap orang punya pemikiran dan pandangan masing-masing perihal jodoh dan rumah tangga. Ada sebagian yang sangat terbuka, ada sebagian yang mau menunda dan juga ada sebagian yang benar-benar menutup diri untuk memasuki jenjang pernikahan. Dan keputusan-keputusan ini juga dipengaruhi oleh ada banyaknya faktor.

Memang, resiko setelah menikah dan berumah tangga itu memang benar adanya. Dan tidak ada yang ingin hal ini terjadi. Dan juga, istilah “independent woman” juga ramai menjadi perbincangan. Independent woman ditujukan untuk menjadi wanita yang memiliki kendali penuh atas diri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

Balik lagi ke pertanyaan yang dibahas di awal. Jika aku yang ditanya “kenapa mau menikah?”. Aku akan beri jawaban, “iya aku mau menikah”. “Mau menikah” disini artinya aku juga masih berproses. Tidak serta merta dan siap sedia dengan semua resiko yang aku tanggung setelah menikah nanti. Semua butuh adaptasi dan butuh dipelajari. Dengan “mau menikah” itulah yang menjadi pintu gerbang untukku untuk memulai adaptasi dan pelajaran tersebut. Aku juga tidak bisa bilang dengan “mau menikah” itu artinya aku sudah siap dengan pernikahan dan masa-masa setelah pernikahan itu. Aku sendiri juga tidak tau apakah sudah siap apa belum. Bagaimana aku tahu jika pernikahan itu belum dilalui, karena aku pun belum pernah menikah.

(baca juga Pikir Lagi Sebelum Oversharing)

Menikah ini juga ada ilmunya dan juga ada persiapannya. Ilmu dan persiapan inilah yang kita juga harus cari tahu dari banyak sumber. Tidak bisa dengan hanya bermodalkan hasil pembicaraan dengan beberapa orang saja sebelum kita juga tahu seperti apa ilmunya dengan benar. Maka dari itu, salah satu cara aku untuk mendapatkan ilmu itu adalah dengan menonton video-video atau mencari literatur tentang pernikahan.

Karena aku seorang muslim, aku berusaha mencari sumber yang sekiranya berasal dari guru agama yang paham dengan hal ini. Penjelasan keistimewaan menikah, keistimewaan menjadi istri, keistimewaan menjadi suami, bagaimana sebaiknya istri terhadap suami dan juga sebaliknya bisa diakses hanya dari smartphone saja. Dengan memahami ilmu ini, aku berharap nanti bisa mendapatkan pahala kebaikan setelah menikah dalam ladang ibadah berumah tangga.

“Dengan siapa?”. Dengan dia yang juga mau memahami seperti apa ilmu pernikahan itu. Dengan dia yang juga sungguh dan tidak main-main dengan kalimat “Mau menikah”. Yang bersama-sama mau beradaptasi dan belajar untuk melewati masa-masa setelah menikah. Yang tidak lupa dengan tujuan mengejar keistimewaan pahala ibadah dalam berumah tangga setelah menikah sembari memperbanyak bekal akhirat sebelum pulang kembali pada-Nya.

“Kenapa mau menikah?” “Yakin hidup akan lebih baik?” “Yakin nanti bahagia?”. Perihal apakah hidup akan lebih baik atau bukan, apakah nanti bahagia atau tidak itu juga tidak ada jaminan yang bisa aku tunjukkan. Memangnya hidup yang lebih baik dan lebih bahagia itu bisa dijamin dengan tidak menikah?.

Jika menikah itu membuat hidup lebih susah, tentu tidak akan ada orang yang memiliki usia pernikahan dengan waktu yang lama. Jika tidak menikah membuat hidup lebih mudah, tentu tidak akan ada anjuran untuk menikah dan keistimewaan menikah.

(papan ceklist to do list, cocok banget buat yang banyak kegiatan. Klik di sini!)

Ingat lagi, kalau aku ataupun kita hanya bisa berencana. Segala sesuatu juga terjadi atas kehendak yang menciptakan alam semesta. “Mau menikah” belum jaminan kalau aku akan benar-benar menikah. Balik lagi, aku juga hanya berencana dan ini juga hanya keinginan. Entah itu menikah dahulu atau maut dahulu yang menjemputku, hanya pemilik semesta alam yang lebih tahu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *